Kenapa
Masuk Teknik ?
Apa
yang Saya Tahu tentang Teknik?
Alasan
saya masuk teknik adalah untuk mengembangkan minat saya pada teknik, selain itu
teknik sejak dulu adalah cita-cita saya, saya senang belajar hal yang
berhubungan dengan pengalaman praktis yang bekenaan dengan keahlian tentang cara
membuat atau melalukan sesuatu hal. Bagi saya teknik itu memiliki kelebihan,
ilmunya berbeda dengan cabang-cabang ilmu lain pada umumnya dan tidak semua
orang dapat belajar teknik. Tapi semua orang dapat mempelajar ilmu-ilmu dasar,
kalau saya hanya belajar ilmu-ilmu biasa, apa bedanya saya di tengah dunia yang
banyak orang dapat melalukan inovasi-inovasi menakjubkan di zaman seperti ini.
Saya masuk teknik juga ingin menjadi orang yang memiliki kelebihan, orang yang berbeda
diantara orang lain. Dan alasan saya memilih teknik industri karena industri
yang paling cocok untuk saya tekunin. Selain itu industri juga merupakan bidang
teknik dengan kesempatan kerja yang paling luas. Banyak lulusan industri yang
dapat bekerja di manufaktur, pertambangan, minyak, gas, konstruksi bahkan
layanan. Selain itu juga lulusan industri dapat menjadi professional di industri,
peneliti dan dosen bahkan pengusaha saat ini mempertimbangkan lulusan teknik
industri agar dikenal dalam bisnis disamping itu pula para lulusan industri
banyak ditemukan dibanyak divisi sebuah perusahaan. Itulah alasan saya kenapa
masuk teknik dan memilih teknik industri sebagai jurusan saya.
Yang
saya tahu tentang teknik itu berhubungan dengan keahlian, teknik juga merupakan
cara konkret yang dipakai saat proses pembelajaran serta tentang cara membuat
atau melakukan sesuatu. Selain itu teknik juga menerapkan antara ilmu dan
teknologi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada khususnya permasalahan
manusia. Misalnya kendaraan, dulu itu menjadi sebuah permasalahan untuk
berpergian jauh dari suatu daerah ke daerah lain, namun dengan adanya teknik
yang menghubungkan antara ilmu dan teknologi yang diterapkan pada suatu objek
sehingga terciptalah kendaraan yang berguna, selain itu pula contohnya adalah
persoalan kebutuhan sehari-hari, contohnya adalah sabun, untuk mendapatkan
objek ini dibutuhkan ilmu dan teknologi, jika tidak ada teknik baik itu teknik
kimia, teknik mesin, teknik industri pasti akan menjadi persoalan bagi kita
semua bagaimana untuk membersihkan kotoran atau noda. Contoh lainnya juga
jembatan, disana memanfaatkan teknologi terutama dalam penggunaan software
teknik sipil, jadi berujung pada teknik juga semua pemanfaatannya didalam kehidupan
sehari-hari. Kemudian dilihat dari jaringan telekomunikasi, perangkat lunak
computer serta otomatisasi pengontrolan mesin industri juga tidak terlepas dari
teknik yaitu teknik elektro. Banyak hal yang tidak dapat diselesaikan tanpa
teknik. Apa jadinya dunia tanpa teknik, maka tidak ada alat komunikasi,
orang-orang akan berkomunikasi seperti jaman dulu, tidak ada televisi,
orang-orang tidak akan mengetahui informasi-informasi ditempat lain, tidak ada
jembatan, jalanan akan terputus-putus tanpa jembatan, mungkin jalanan pun tidak
aka nada, tidak ada kendaraan atau pesawat, orang-orang tidak dapat berpergian
kemana-mana, tidak ada alat-alat ukur / alat-alat laboratorium, orang-orang
tidak dapat melakukan penelitian-penilitian tentang berbagai jenis penyakit,
anatomi tubuh, tumbuhan dan begitu banyak hal lain yang tidak dapat dilakukan
tanpa dasar orang teknik dan yang saya tahu begitu terikatnya dunia pada
teknik, jadi orang-orang teknik itu patut bangga dan orang teknik itu LUAR
BIASA !!!
Perjuangan
Masuk Teknik
Perjuangan
saya masuk teknik berarti sama juga bagaimana saya lulus di SNMPTN 2012 karena
pilihan saya kedua-duanya adalah teknik. Dari kecil saya sudah berfikir
mengambil teknik sebagai jurusan saya saat kuliah nanti walaupun bukan teknik industri yang
saya fikirkan waktu itu. Awalnya tidak pernah saya terfikir untuk memilih PTN
sebagai tempat kuliah saya, namun saat dibimbing oleh guru-guru disekolah saya dan
juga mendapat informasi dari kakak-kakak kelas, mereka mengatakan bagaimana
jika saya mencoba PTN daripada swasta, sebab kata mereka PTN itu lebih bagus,
dapat kerja lebih berpeluang dibanding jika saya lulus dari universitas swasta
dan akhirnya saya mau mencoba PTN, sejak itu saya harus belajar dengan baik,
hal ini juga bukan semata-mata untuk kelulusan saya di PTN tapi saya sadar
bahwa fasilitas, pendidikan yang orangtua saya berikan bukan berakhir hanya
masuk dapur. Dimulai dari awal kelas XII, saya mengikuti bimbingan belajar,
saat itu bimbingan tersebut hanya terfokus pada Ujian Nasional namun ada
diselingi pengajaran-pengajaran untuk SNMPTN, ketika saya melihat soal-soal
SNMPTN yang diberikan, ternyata soal-soal nya memang butuh banyak latihan untuk
mengerjakannya. Selama setahun itu, saya menyisihkan sedikit uang jajan saya,
terkadang dapat uang tambahan dari orangtua, uang itu saya pakai untuk membeli
buku. Membeli buku pun bukan hal yang mudah, jujur saya orang yang suka
berbelanja, tiap kali uang sisa jajanan saya, saya simpan untuk membeli hal
yang saya suka, tidak buku. Namun saya sadar baju, tas, dll tidak akan membuat
saya lulus. Ketika ada freeles pun di sekolah, waktu itu saya gunakan untuk
membahas soal-soal baik dari buku yang saya beli maupun dari bimbingan saya,
tentu itu sulit, karena biasanya saya bermain, jajan saat freeles, sekarang
freeles ataupun tidak tetap belajar. Selain itu, saya ini anak perempuan, saya
tidak diizinkan orangtua saya untuk mengendarai sepeda motor atau kendaraan
umum, takut hal yang tidak diinginkan terjadi sedangkan rumah saya dan tempat
bimbingan saya itu jauh sekitar enam km, jadi orangtua saya yang hampir setiap
hari antar jemput saya dari rumah ke bimbingan, dari bimbingan ke rumah. Tentu
ini menjadi kesadaran saya untuk benar-benar giat belajar. Perjuangan saya
tidak berakhir sampai disini, ketika orangtua saya tanyakan apa yang mau saya
pilih untuk jurusan saya, ketika saya mengatakan teknik, saya disuruh ganti
jurusan. Wah, bingung, gelisah, galau. Saya berusaha jelaskan kenapa saya mau
ambil jurusan ini dan nanti kedepannya bagaimana, butuh waktu berbulan-bulan
untuk meyakinkan keluarga saya, syukurlah, orangtua saya terserah pada saya
terakhirnya.
Ujian
SNMPTN pun tinggal sebentar lagi, kebetulan saya dapat tempat ujian yang jauh
dari hunian saya waktu itu, saya pagi-pagi jam 5.30 sudah harus mulai berangkat
dari rumah saudara saya di Medan supaya bisa hadir tepat waktu dan hal itu
berlangsung selama dua hari. Selama ujian saya berusaha melalukan yang terbaik
yang saya bisa. Pengumuman pun tinggal sebentar lagi, yang saya harapkan dari
hasil ini pastinya di pilihan pertama seperti banyak orang namun disatu sisi
saya takut juga tidak masuk di pilihan pertama itu, saya tidak mengambil
cadangan di universitas lainnya atau sudah mendaftar untuk mengikuti ujian
masuk lainnya, tumpuan saya benar-benar hanya di SNMPTN. Saya harus optimis
pikirku. Hasil pun keluar, saya lulus, tapi lulus dengan sedih, karena yang
saya impi-impikan gak dapat, saya dapat pilihan kedua, terakhir mental saya berjuang
menerima apa yang Tuhan kasih. Awalnya pasti terasa sedih, namun setelah saya
buka mata saya, saya lihat yang lain, ternyata Tuhan itu baik, ada rencana
Tuhan atas saya. Sekarang malahan saya sangat senang dan bangga dengan apa yang saya dapat, tidak
seperti yang bayangkan dulu. Terimakasih Tuhan ☺
Industrial Engineering is concerned with design, improvement and installation of integrated system of people, material, and equipment drawing upon specialized knowledge in mathematics, physics, and social sciences together with the principle and method of engineering and design to predict, specify and evaluate the result to be obtained from such systems..
BalasHapuswahh, PTI XDD
Hapus